Free Blog Content
|
Download |
eBook
Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia |
Mutiara Hikmah |
|
Buku Tamu |
ShoutMix chat widget
|
Jadwal Shalat |
|
Radio Dakwah |
|
|
Rabu, Desember 16, 2009 |
Belajar Sabar dari Supir Angkot |
Selintas memang tak ada yang berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya yang telah kulalui. Namun ada sesuatu yang mengganjal dalam hatiku. Saat jam sudah menunjukkan puluk 07. 20 WIB, aku segera melangkakan kakiku untuk menjalani aktivitas pekerjaanku dan tak lupa memulainya dengan “Bismillahi tawakaltu Allahi la Haula Wa Laa Quwwata Illa Billahi”. Setelah berjalan beberapa meter, aku menaiki sebuah mobil angkutan umum yang keadaan mobilnya sudah sangat renta. Hatiku tampak miris melihat keadaannya. Awalnya aku sempat takut untuk naik angkutan itu karena keadaannya yang sudah sangat reyot. Aku berpikir bahwa mobil itu akan sering mogok di jalan dan menyebabkan aku terlambat tiba di kantor. Tapi, saat aku melihat wajah sang supir, aku begitu iba. Didalam perjalanan, mobil itu berjalan perlahan karena memang sudah tidak bisa untuk berjalan cepat. Sembari mengendarai mobil bututnya, terlihat wajah pak sopir yang celingak-celinguk melihat ke arah kanan dan kiri jalan mencari penumpang yang barangkali akan menaiki mobilnya. Namun perjalanan telah menjauh, penumpang mobil tua itu hanya ada 3 orang. Aku terus berdo`a dalam hatiku agar Allah memberikan penumpang yang banyak bagi si bapak sopir ini agar ia dapat memberikan makan anak dan istrinya di rumah. Selama perjalanan, aku mendengar dengan jelas pembicaraan antara bapak sopir dan salah satu penumpang yang dari awal selalu mengajaknya berbicara. Aku semakin salut dengan pak sopir itu, Subhanallah,….Ternyata dengan kondisi perekonomiannya yang benar-benar jauh dari cukup, aku selalu melihat rona ceria di balik wajahnya yang kian keriput. Pengasilannya tak pernah lebih dari 50.000 sehari dari hasil ia menarik angkutan. Uang itu belum bersih, karena ia harus membeli bensin dalam sehari minimal 8 liter yang menghabiskan uang 40.000. Dengan uang sisa sekitar 10.000 setiap harinya, ia harus terus membiayai ke 3 anaknya yang masih sekolah. Perjuangan yang berat namun akan terasa ringan bila selalu dihadapi dengan ikhlas dan senyuman serta hanya mengharapkan segala yang diberikanNya.
Hari ini…
Aku merasa mendapatkan suatu palajaran yang amat sangat berarti…
Aku merasa kondisiku lebih baik dari si bapak sopir itu, namun…tak jarang aku seringkali mengeluh mengadapi ujian hidup yang kian aku hadapi.
Maafkan aku Ya Rabb…. Label: muhasabah, Sabar
|
posted by ukhtynez @ 21:41  |
|
|
|
About Me |

Name: ukhtynez
Home: Bogor, Jawa barat, Indonesia
About Me: Simple N CaLm ^^
See my complete profile
|
Previous Post |
- Berjasa, Tapi Tak Berdaya
- 10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Bersyukur
- 101 Alasan Mengapa Saya Pakai Jilbab
- Kebersamaan Yang Abadi
- 5 Kalimat yang di Ucapkan Oleh Barang yang di Sede...
- Ketika ku harus memilih,,,
- I"m Coming Home,,,,,,,,
- KaNgeN banget,,,,,,,,,,,,,,
- 10 Pemain Terbaik versi UEFA
- Statistik Euro 2008
|
Archives |
|
Links |
|
Template by |
 |
Pesan |
|
|