Saat ini aku benar-benar rapuh. Dulu aku sangat ingin memilikinya, sangat ingin selalu bersamanya. Namun setelah ia telah menjadi milikku yang tidak seutuhnya, hatiku seringkali gundah. Aku merasa telah melupakan ajaranMu. Saat itu aku sadar bahwa aku telah melakukan kesalahan, namun entah mengapa hatiku berusaha untuk menyangkal itu semua. Aku menganggap bahwa apa yang aku lakukan itu tidak salah.
Semakin lama aku mendustai hati nuraniku, semakin aku tidak dapat tenang dalam menghadapi kehidupanku. 30 Agustus 2008, aku telah yakin dengan semua keputusan yang akan kuambil. Aku berharap ia dapat memahami dan mengerti keputusan yang kuambil dengan sangat tiba-tiba.
Semalaman ini aku menangis bukan karena takut kehilangannya dan bukan karena menyesali semua yang telah terjadi. Aku lebih takut kehilanganNya. Terimakasih buat teman-temanku yang telah menyadarkanku dan telah mendukung keputusanku ini. Keputusan yang sangat menyekiti hatiku. Ya Rabb, sadarkan aku agar selalu berada di jalanMu. Berikan pula cahayaMu padaku karena aku sudah tidak mendapatkan secercah cahaya darinya. Izinkan ia mengerti dan memahami dengan semua keputusan yang ku ambil ini.
|
